Tahun 2019 banyak orang menyebutnya sebagai tahun politik, tak heran banyak postingan teman teman kita yang berisi dukungan terhadap salah satu calon pasangan presiden. Memang dukungan terhadap salah satu calon presiden sah sah aja, tetapi kalau sudah menjelekan atau bahkan menfitnah pasangan lainnya itu yang bahaya. Setuju kan?

Kamu rasain ga, ada beberapa teman yang karena perbedaan pilihan jadi bermusuhan dengan kita. Bahkan kita harus unfollow teman teman kita yang komentar maupun postingannya terlalu berlebihan terhadap salah satu calon pasangan.

Sudah tahu belum, kalau di Magelang ada salah satu destinasi wisata yang merupakan representasi dari toleransi beragama. Ya, Bukit Rhema merupakan Destinasi Wisata Toleransi Beragama di Indonesia.

Mirip Burung atau Ayam? Banyak traveler yang datang ke Bukit Rhema selalu bertanya tentang bentuk bangunanya yang unik ini. Bentuk bangunan Bukit Rhema adalah Burung Merpati tetapi dikenal luas dengan sebutan Gereja Ayam, hal ini semakin menambah keunikan destinasi wisata toleransi ini.

Apa Sih Arti Burung Merpati?

Menurut Daniel Alamsjah (65) sang pendiri Bukit Rhema, Burung merpati merupakan lambang persatuan, cinta kasih, ketulusan dan perdamaian. Jadi cocok banget ya, sesuai dengan bentuk bangunannya Bukit Rhema menjadi destinasi wisata toleransi beragama di Indonesia.

Gedung utama Bukit Rhema terdiri dari 7 lantai yang terdiri dari ruang doa, lukisan yang berisi pesan moral tentang bahaya narkoba, lukisan keluarga dan lukisan tentang nasionalisme dan tentunya mahkota merpati.

Selain yang sudah disebutkan diatas, sekarang Bukit Rhema juga terdapat Mushola, Goa Maria dan Ruang Buddha. Nantinya di Bukit Rhema akan ada lokasi yang mewakili seluruh agama di Indonesia loh. Jadi kalau kamu traveling ke Bukit Rhema kamu akan merasakan atmosfir toleransi beragama disini.

Baca Juga :   Tempat Terbaik Menikmati Sunrise di Magelang

Pesan toleransi antar umat beragama ini juga diapresiasi oleh salah satu pengunjung Bukit Rhema, Dr. Herman Trianto, SpPD.

“Semua teman saya memiliki keyakinan yang berbeda-beda tetapi kami merasakan kedamaian dan toleransi di tempat ini,” kata Dr. Herman Trianto, SpPD.

Selain itu Rizky Hanggono juga meninggalkan pesan tentang toleransi setelah berkunjung ke Bukit Rhema.  “Semoga, niat baik dari keberadaan Bukit Rhema ini dapat dirasakan dan diresapi maknanya oleh siapapun yang berkunjung ke sana. Dan pada akhirnya, mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dalam semangat ketulusan, persatuan dan perdamaian, demi kebaikan kita semua. Bangsa Indonesia. kata Rizky Hanggono.

Untuk memperkuat pesan toleransi beragama dan keragaman budaya Indonesia, di bagian dalam Bukit Rhema atau Gereja Ayam juga menampilkan keragaman budaya dan kekayaan alam dari seluruh propinsi di Indonesia.

Yowen